Connect with us

Hiburan

Kondisi Candi Muara Takus kian Memprihatinkan

Published

on

Bekawan.com – Kondisi Candi Muara Takus yang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, #Kabupaten #Kampar, #Riau kian memprihatinkan.

Bangunan penunjang situs Purbakala berbentuk candi satu-satunya di Provinsi Riau ini terlihat mengalami kerusakan diberbagai sudut, parahnya lagi keadaan ini semakin di perburuk oleh banyaknya ternak yang berkeliaran di kawasan perkarangan Candi Muara Takus.

Beberapa ekor kerbau terlihat berkeliaran di kawasan candi, bahkan menjadi penghuni bangunan seperti pusat jajanan oleh-oleh yang tak terurus.

Hampir 30 ekor kerbau setiap harinya menjadi “pengunjung” tetap di candi yang pembangunannya masih menuai perdebatan para ahli sejarah ini.

Salah seorang pengunjung, Azmi mengatakan bahwa keberadaan ternak di kawasan Candi Muara Takus sangat di sayangkan, namun menurutnya keberadaan hewan kerbau ini sebetulnya bisa menjadi salah satu daya tarik tersendiri apabila dapat di manfaatkan dengan baik dan dikelola dengan baik.

“Sebetulnya apabila pengelola Candi Muara Takus dapat bekerja sama dengan peternak, tentu nya hal yang selama ini mengganggu bisa berubah menjadi daya tarik, ditambah lagi hal itu tidak akan menimbulkan kerugian kepada salah satu pihak,” ungkapnya Jumat (29/5/2020).

Salah satu sudut kawasan Candi Muara Takus.

Selain mengganggu kenyamanan pengunjung, kotoran kerbau yang banyak terdapat di sepanjang jalan utama di kawasan komplek Candi juga sangat merusak pandangan mata.

Menyikapi hal ini, Kepala Bidang (Kabid) bagian pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar David Mahendra mengadakan rapat di Aula Kantor Desa Muara Takus dalam rangka membahas nasib Candi Muara Takus ke kedepannya, Jumat (29/5/2020).

Kabid David Mahendra memberi arahan dalam rapat membahas tempat wisata Candi Muara Takus.

Dalam kesempatan ini, Kabid Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar yang baru beberapa waktu yang lalu di lantik pun mengajak dan mengingatkan masyarakat desa Muara Takus untuk meningkatkan kesadaran dan pelayanan mengingat persaingan pariwisata di kabupaten Kampar yang semakin ketat.

“Sehingga apabila hal ini di biarkan maka candi Muara Takus akan terlupakan karena tidak memiliki daya tarik baru untuk menarik wisawatan. Candi Muara Takus memang sudah di kenal Nasional dan mendunia tapi hari ini minat pengunjung semakin turun karena tidak adanya daya tarik baru yang di tawarkan Candi Muara Takus,” ungkapnya.

Dalam rapat tersebut David juga mengajak masyarakat Desa Muara Takus memanfaatkan lahan disekitar kawasan candi untuk membuat dan mengembangkan tempat wisata baru sebagai penunjang agar Candi Muara Takus dapat bersaing di tengah bermunculan nya objek wisata baru di Kabupaten Kampar.

Continue Reading

Hiburan

Lembah Harau, Lembah Indah yang Dulunya Diyakini Hamparan Laut

Published

on

Potret lembah Harau. Foto : Menparegraf
Continue Reading

Hiburan

Gelar HPN di Kampar Kiri Hulu, PWI Kampar Perkenalkan Bumi Perkemahan Ujung Bukit

Published

on

Bumi Perkemahan Ujung Bukit TBS. Foto : Ar/Bekawan.com

Bekawan.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar menggelar Peringatan HPN tingkat Kabupaten di Desa Tanjung Belit Selatan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Sabtu (18/3/2023).

Di Hari Pers Nasional (HPN) 2023 ini, PWI Kampar ikut andil dalam memperkenalkan kawasan bumi perkemahan baru di Serantau Kampar yakni, Bumi Perkemahan Ujung Bukit Desa Tanjung Balet Selatan (TBS).

Ketua PWI Kampar Akhir Yani mengungkapkan komitmen PWI untuk menjadi motor penggerak publikasi wisata di Kabupaten Kampar, ia menyebut dipilihnya Kampar Kiri Hulu sebagai tempat penyelenggaraan HPN tingkat Kabupaten juga tak lepas dari berbagai pertimbangan termasuk aspek pariwisata.

“Jadi terimakasih kepada panitia HPN tingkat Kabupaten Kampar yang telah mempersiapkan acara, spesial nya untuk Pak Kades Tanjung Belit Selatan dan Pak Camat serta masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Kampar Kiri Hulu, Firdaus, S.Pd berharap kehadiran PWI Kampar dapat membantu memperkenalkan dan mengembangkan tempat wisata di daerahnya.

“Tanpa adanya media yang mempublikasikan, ini tidak bisa tidak bisa berkembang, karena masyarakat luas harus tahu disini ada bumi perkemahan, untuk itu kami berharap kerjasama yang baik antara PWI dan pengelola Pemerintahan desa semoga terus bisa bersinergi,” harapnya.

Continue Reading

Hiburan

Plt. Sekda Kampar Tutup Pelatihan Tradisional Sastra Lisan Basiacuong

Published

on

Peserta pelatihan Basiacuong foto bersama Plt. Sekwan. Foto : Dokpim/Bekawan.com

Bekawan.com – Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar Ir. Azwan, M,Si menutup secara resmi Pelatihan Tradisional Sastra Lisan Basiacuong yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar.

Hadir dalam Kegiatan tersebut diantaranya Kepala Bidang Harfis, pengurus Sanggar, serta penggiat budaya Basiacuong se-kabupaten Kampar. Kegiatan tersebut digelar di Ballroom Hangtuah Hotel Mona Pekanbaru, Sabtu (18/3/2023)

Dalam arahannya sebelum membuka acara tersebut Plt. Sekda Kampar mengatakan Tradisional Sastra Lisan Basiacuong merupakan warisan budaya Kabupaten Kampar, Ia berharap dengan adanya pelatihan ini Basiacuong yang dulunya kurang diminati kaum muda atau Milineal sekarang diminati bahkan dijadikan hobi.

Dalam kesempatan itu juga Azwan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar serta seluruh penggiat budaya Basiacuong, karena peran serta merekalah adat seni budaya Basiacuang tetap lestari hingga sekarang.

Azwan menambahkan, Senin Basiacuong merupakan salah satu rangkaian acara setiap peringatan Hari Jadi Kabupaten Kampar, bukan saja Hari Jadi, banyak acara-acara budaya yang dimulai dengan seni Basiacuong tersebut.

“Harapan kami, kegiatan ini lebih ditingkatkan lagi, diperbanyak lomba-lomba sastra Basiacuong hingga Seni budaya ini dapat dikenal, baik anak-anak hingga dewasa bahkan remaja bisa memainkan seni sastra Basiacuong ini,” harap Azwan.

Sementara itu, Kepala Bidang di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Harfis dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pelatihan Tradisional Sastra Lisan Basiacuong akan diselenggarakan selama 2 hari dimulai tanggal 16 hingga 18 Maret 2023.

Ia menambahkan Pelatihan Tradisional Sastra Lisan Basiacuong merupakan salah satu agenda dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk melestarikan adat budaya Basiacuong yang mulai ditinggalkan seiring perkembangan zaman, Ia berharap dengan adanya Pelatihan Tradisional Sastra Lisan Basiacuong dapat menggugah pemerhati seni untuk dapat kembali mempertahankan seni budaya.

Continue Reading

Trending