Connect with us

Kabar Kampar

Mahasiswa KKN MBKM UNRI, Skema Pengabdian Bagi Masyarakat di Desa Ranah Baru

Published

on

Bekawan.com – Pengabdian Kepada Masyarakat, Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Riau Tahun 2024 melaksanakan Sosialisasi Pencegahan Stunting Bagi bagi Masyarakat dan mitra kerjasama di Desa Ranah Baru Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, Selasa (23/7/2024).

Tim Pengabdian ini diketuai oleh Dr. Emilda Firdaus, SH, MH, dengan Anggota Sukamarriko Andrikasmi,SH.,MH, dan Rahmi Paramulia, SKM. M.Kes, serta diikuti oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (MBKM) UNRI 2024 yang berjumlah 20 orang.

Kepala Desa Ranah Baru Robby Hidayat secara resmi membuka kegiatan sosialisasi ini yang di hadiri oleh dua kelompok mitra kerjasama yaitu Kelompok Tani Pulai Tarandam, kelompok sosial ibu – ibu raudhah Sasapan serta masyarakat dan perangkat desa Ranah Baru.

Dalam sambutannya Kades Robby menyebut Program Universitas Riau dan Adik-adik Mahasiswa (KKN) sangat membantu Masyarakat Desa Ranah Baru dalam berbagai program-program yang sudah dirancang terutama kegiatan sosialisasi mengenai Penanganan dan Pemenuhan Gizi Stunting Bagi Anak erta Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan.

“Masyarakat Desa Ranah Baru antusias terhadap kedatangan serta program-program yang akan dilaksanakan oleh Adik-adik mahasiswa KKN beserta Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Riau kami berharap Adik-adik Mahasiswa ini dapat mengembangkan potensi desa yang lebih baik lagi kedepannya,” ungkap Robby.

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau Dr. Emilda Firdaus, SH, MH mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk upaya Universitas Riau dalam membantu mengatasi permasalahan stunting yang terjadi di masyarakat, sehingga UNRI hadir ditengah masyarakat sesuai dengan motto nya UNRI jantung hati masyarakat Riau.

“Kami menyambut baik sinergi yang luar biasa ini, yang bisa jadi referensi semua pihak bagaimana kita bergotong royong menangani permasalahan serius salah satunya stunting. Dalam program pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa dengan seluruh elemen masyarakat, Kelompok Tani Pulai Tarandam, Pengajian Ar-raudhah Sasapan dan mahasiswa dapat ikut berperan menurunkan angka stunting,” ujarnya.

Selanjutnya, Narasumber Prof. Neni Hermita, M.Pd merupakan Guru besar Universitas Riau menyampaikan materi mengenai Pentingnya Menjaga Tumbuh Kembang Anak demi Masa Depan Anak.

“Tumbuh Kembang Anak adalah proses yang melibatkan perubahan Fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang terjadi dari masa bayi hingga dewasa. Secara Fisik, pertumbuhan yang baik memastikan perkembangan tulang dan otot yang kuat, sistem kardiovaskular yang sehat, serta berat badan yang seimbang,” tuturnya.

Pemateri lainnya Rahmi Pramulia Fitri, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa salah satu cara identifikasi anak stunting, salah satunya ada dalam buku yang diberikan oleh posyandu berisi data tumbuh kembang anak

“Stunting adalah pencerminan kondisi gagal tumbuh pada balita anak yang disebabkan Kurangnya gizi sehingga tumbuh kembang anak terganggu,” ujar Dosen STIKES Payung Negeri Pekanbaru tersebut.

Salah satu Tim Pengabdian lainnya, Sukamariko Andrikasmi, SH. MH, menjelaskan tumbuh kembang anak tidak hanya sekedar memberikan Gizi pada anak dalam mengatasi Stunting, akan tetapi faktor lainnya adalah Pelayanan Kesehatan yang baik. Hak setiap anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga didukung dalam UU No 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.

UU ini sebutnya, mengalami 11 kali perubahan dengan tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, perlindungan bagi masyarakat, serta mengatur kewenangan dan tanggung jawab tenaga kesehatan disebutkan bahwa, upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak dalam kandungan, bayi, balita, hingga remaja; termasuk upaya pemeliharaan kesehatan anak cacat dan anak yang memerlukan perlindungan.

“Tugas kita semuanya untuk dapat mengimplementasikan apa yang diamanahkan dalam perundang-undangan tersebut. Dengan demikian anak dapat menjadi investasi bagi bangsa dan negara,” kata Sukamariko. (Mufti Haikal)

Kabar Kampar

Turnamen Voli Hari Jadi Kampar,  Satpol PP Menang Atas Inspektorat

Published

on

Tim Voli Satpol PP Kampar.

Bekawan.com – Berkat kekompakan dan semangat tinggi, Tim voli putra Satpol PP Kampar berhasil melangkah ke babak berikutnya dalam turnamen voli yang ditaja memeriahkan Hari Jadi Kampar, Tim Penegak Pernah meraih kemenangan gemilang dengan skor 2-0 atas tim Inspektorat Kampar, Rabu (22/1/2025).

Kemenangan ini membawa tim voli Satpol PP Kampar berhadapan dengan tim voli Diskominfo Kampar pada babak selanjutnya yang dijadwalkan akan berlangsung pada 24 Januari 2025.

Turnamen voli antar OPD ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kabupaten Kampar, yang bertujuan mempererat kebersamaan dan solidaritas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Kampar.

“Ini adalah hasil kerja keras tim dan dukungan penuh dari Kasat dan seluruh jajaran Satpol PP Kampar. Kami siap memberikan yang terbaik pada pertandingan berikutnya,” ujar Manajer tim voli Satpol PP Kampar Praja Boby Boris usai pertandingan.

Ucapan selamat atas kemenangan dan semangat untuk pertandingan dibabak selanjutnya diucapkan Kasatpol PP Kampar Arizon untuk para anggotanya, Arizon berharap kekompakan dan semangat tim Satpol PP Kampar bisa mengantarkan tim volinya menjadi juara.

Continue Reading

Kabar Kampar

Mutia Restiana Soroti Mobil CPO Rusak Jalan XIII Koto Kampar

Published

on

Mobil pengangkut CPO dari perusahaan melintasi jalan rusak diwilayah XIII Koto Kampar.

Bekawan.com – Anggota DPRD Kampar Mutia Restiana menyoroti kendaraan bertonase berat pengangkut CPO yang merusak jalan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) Tahun 2025 yang digelar di Aula Kantor Camat XIII Koto Kampar, Selasa (21/1/2025).

“Kenapa tadi saya menegaskan sekali lagi kepada pemerintah desa dan didengar oleh pak Bupati mengenai pemeliharaan jalan rusak karena itu sangat penting bagi saya. Jalan rusak berdampak negatif untuk masyarakat kita seperti ketidak nyamanan dan dapat membahayakan masyarakat kita terlebih lagi musim hujan yang menyebabkan jalan sangat licin,” ucap Mutia.

Anggota DPRD Kampar Mutia bersama Pj. Bupati Kampar usai Musrembang di Kantor Camat.

Politisi Demokrat ini berharap perhatian khusus dari pemerintah desa khususnya dan Pemkab Kampar dapat menegur tegas perusahaan dengan kendaraan yang muatannya besar untuk bertanggung jawab memelihara jalan bersama sama masyarakat.

“Rasanya untuk pemeliharaan tidak berat lah dengan perusahaan besar. kalau tidak juga di portal saja jalan mobil CPO tersebut,” paparnya.

Sementara itu, Pj. Bupati Kampar Hambali yang hadir langsung dalam Musrenbangcam XIII Koto Kampar tersebut menegaskan didepan peserta Musrembang untuk berkoordinasi terkait persoalan yang terjadi didesa, ia pun menyampaikan kekhawatirannya terhadap perusahaan yang tidak bertanggungjawab hanya mau untungnya saya.

“Jangan sampai karena ulah perusahaan, warga kita yang menderita Pak Kades, akibat jalan yang hancur,” ingat Hambali

Hambali juga menekankan pentingnya Musrenbangcam sebagai forum untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. “Musrenbangcam ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menyusun program pembangunan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sinergi antara pemerintah daerah, kecamatan, dan masyarakat menjadi kunci utama,” ujar Hambali.

Ia juga mengapresiasi partisipasi seluruh unsur masyarakat XIII Koto Kampar dalam proses perencanaan pembangunan. “Semangat masyarakat XIII Koto Kampar untuk terlibat aktif sangat luar biasa. Ini adalah wujud nyata kolaborasi untuk mewujudkan Kabupaten Kampar yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Hadir dalam Musrembang kali ini diantaranya sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diantaranya Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kampar Suhermi, Kepala BAPPEDA Kampar Ardy Mardiansyah, Anggota DPRD Fraksi Demokrat Dapil I Mutia Restiana, Camat XIII Koto Kampar Zulfikar, Kepala Desa, Forkopincam serta unsur masyarakat.

Continue Reading

Kabar Kampar

Banjir Masih Menghantui Kabupaten Kampar, Sejumlah Desa Mulai Surut

Published

on

Sejumlah rumah warga masih tergenang banjir akibat meluapnya sejumlah sungai di Kampar.

Bekawan.com- Banjir masih menghantui Kabupaten Kampar, Senin (20/1), sejumlah sungai masih meluap disebabkan intensitas hujan yang masih tinggi disejumlah wilayah di Kabupaten Kampar. Luapan Sungai Kampar Kiri masih merendam 4 desa di Kecamatan Gunung Sahilan, yakni Desa Sahilan Darussalam, Desa Gunung Sahilan dan Desa Subarak.

Di Desa Sahilan ketinggian air 30 hingga 60 cm dirasakan 169 KK atau sekitar 676 jiwa, di Desa Gunung Sahilan sebanyak 99 KK / 313 Jiwa juga terdampak banjir, sedangkan didesa Desa Subarak ada sekitar 10 KK atau lebih kurang 40 jiwa terdampak banjir.

Kalaksa BPBD Kampar Agustar menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak desa terkait perkembangan banjir di Wilayah Desa Sahilan Darussalam, Gunung Sahilan dan Subarak.

“BPBD telah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan untuk mengantisipasi dampak luapan air terhadap kesehatan masyarakat melalui puskesmas dan pustu yang ada di Kecamatan Gunung Sahilan,” ucapnya Senin.

Banjir sejak Kamis (16/1) dengan ketinggian air fluktuatif juga melanda Desa Mentulik Kecamatan Kampar Kiri Hilir, ketinggian air berkisar 30 hingga 60 cm dirasakan 135 KK atau sekitar 925 Jiwa.

“Selain itu banjir juga merendam kantor desa, mesjid dan jalan penghubung antar desa sekitar 1 km,” papar Agustar.

Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Desa Sungai Paku Kecamatan Kampar Kiri, sejak Jumat (17/1) pagi, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan air Sungai Subayang meluap dan menggenangi rumah warga, namun Senin kondisi air sudah mulai surut.

Banjir juga sudah mulai surut di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri, Senin (20/1) sore. Sebelumnya, sekitar berdampak terhadap 911 Kepala keluarga atau 3.196 jiwa terdampak banjir di Desa Kuntu akibat meluapnya sungai Subayang sejak Jumat (17/1).

Ketinggian air juga sudah mulai surut Di Desa Teluk Paman Timur Kecamatan Kampar Kiri, banjir yang sempat berdampak terhadap 108 unit rumah warga, dengan 126 KK atau 456 jiwa akibat meluapnya Sungai Setingkai sejak Jumat berangsur menyusut.

Sementara itu, di Desa Tanjung Balam Kecamatan Siak Hulu sejak Sabtu (18/1) sore, air masih fluktuatif dan masih merendam 41 rumah warga, dengan 201 KK atau, 659 Jiwa, selain itu juga merendam bangunan Posyandu, kantor desa, bangunan sekolah, dan kebun warga.

Banjir dengan ketinggian air berkisar antara ± 30-60 cm juga masih merendam 478 KK atau 1663 jiwa di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu sejak Ahad (19/1) siang dan hingga Senin kondisi ketinggian air fluktuatif.

Sementara itu, Kepala Desa Bulu Cina Azrianto mengungkapkan pihaknya juga telah melaksanakan pengecekan debit air sungai Kampar didesanya sembari memantau dampak banjir, Senin (20/1) sekitar Pukul 10.00 Wib.

Dari hasil pengecekan Kades Azrianto, banjir didesanya sudah merendam rumah sekitar 321 rumah warga di 4 dusun, fasilitas umum hingga kebun masyarakat.

“Berdasarkan hasil pemantauan kami Senin pagi, air banjir sudah melintas atau menggenangi badan jalan 10 hingga 20 cm, banjir juga telah menggenangi ratusan rumah warga di 4 dusun dengan rincian 80 rumah dusun I, 82 di dusun 2, 70 rumah didusun 3 dan didusun 4 sebanyak 87 rumah,” papar Senin siang.

Kades juga merinci ketinggian air dirumah warganya berkisar 90 hingga 100 cm, selain rumah warga, banjir juga merendam masjid, sekolah dan memaksa masyarakat untuk mengungsikan hewan ternak Mereke ke lokasi yang lebih tinggi.

“Selain itu, banjir juga menggenangi kebun kelapa sawit warga seluas 8 Ha, kebun karet 2 Ha, dan kebun palawija berupa pisang, umbi-umbian, labu, mentimun, kacang dan kebun lainnya seluas 3Ha,” pungkas Kades Buluh Cina.

 

Continue Reading

Trending