Karya Kawan
Menanti Definisi Pendidikan Menurut DR. Kamsol dalam Praktik Sebagai Pj Bupati Kampar

Oleh: Iben Nuriska
Bekawan.com – Pendidikan dalam pengertian umum saat ini lebih tertuju pada tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, sehingga orang berpendidikan diartikan secara sempit hanya sebatas orang dengan gelar berjejer di depan dan belakang namanya. Sedangkan masyarakat yang masih mempraktikkan kebijaksanaan warisan tradisi masa lalu menjadi tidak dianggap sebagai kelompok masyarakat berpendidikan.
Sebagai contoh, ada sebuah kebajikan yang diterapkan oleh masyarakat di Kabupaten Kampar sejak ribuan tahun lalu — saat ini sudah ditinggalkan — tentang pertanda yang diberikan alam terkait penebangan kayu-kayu di hutan. Petuah ini saya dengar saat masih kecil. Saya tidak ingat lagi narasinya secara tepat, tetapi lebih kurang menyiratkan bahwa sebatang pohon di hutan baru boleh ditebang dan dimanfaatkan untuk kehidupan manusia ketika burung-burung tidak lagi bersarang di sana. Bukankah ini sebuah kebajikan yang dapat menyelaraskan kehidupan manusia dengan alam?
Apakah kebajikan seperti ini masih dianggap relevan oleh orang-orang berpendidikan — dalam pengertian umum yang saya sebutkan di atas — di era kiwari? Kita dapat melihat berapa ribu hektar hutan di Kabupaten Kampar yang telah berganti menjadi lahan perkebunan. Dan ancaman dari kerusakan hutan berupa anomali cuaca saat ini sudah sangat kita rasakan, tinggal menunggu waktu saja, saya kira, alam akan menyelaraskan dirinya dengan kehidupan manusia dalam bentuknya yang mungkin tidak sanggup kita tanggung, seperti bencana longsor, banjir bandang dan sebagainya. Tentu, saya dan pembaca berharap itu tidak terjadi.
Kebajikan dan laku hidup hasil dari pendidikan tradisional di masa lalu, dimana alam terkembang menjadi guru, terus tergerus oleh sistem pendidikan yang berlandaskan pada produk pemikir era modern yang ditandai dengan dimulainya revolusi industri serta bersandar pada narasi besar yang menjadikan manusia sebagai makhluk superior dengan keyakinan bahwa manusia adalah makhluk yang bebas berkehandak terhadap alam semesta. Dan hasil dari produk pemikiran tersebut sudah bisa kita saksikan hari ini berupa kerusakan alam dan kecemasan serta depresi yang melanda sebagian besar warga bumi, baik yang disebabkan oleh bencana alam maupun peperangan.
Nah, dalam pidato pisah sambut Bupati Kampar dan Pj Bupati Kampar, DR. H. Kamsol yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri sebagai Pejabat Bupati Kampar menyampaikan bahwa pendidikan adalah investasi, semakin baik pendidikan semakin baik peradaban. Lalu, dari adanya penyempitan makna pendidikan dari esensi yang sesungguhnya, kita patut bertanya, apa definisi pendidikan bagi Pj Bupati Kampar tersebut? sehingga pendidikan yang baik itu mampu memperbaiki peradaban di Kabupaten Kampar.
Kabupaten Kampar diyakini oleh beberapa sejarawan sebagai pusat kerajaan Sriwijaya di masa lalu, dengan peninggalan berupa Candi Muara Takus, juga sebagai salah satu pusat pendidikan dan perdagangan. Dengan begitu Kampar merupakan peradaban besar di masa lalu. Kemudian, sistem politik, sosial dan kemasyarakatan di Kabupaten Kampar juga telah tersusun dengan sangat rapih dalam sistem kedatuan dengan pucuk pimpinan Datuk Ghajo Dubalai (mohon koreksi bila penyebutan gelar ini salah). Namun, kejayaan dan kebesaran Kampar di masa lalu dan sistem kehidupan yang sesungguhnya sudah sangat mapan tersebut hanya bisa kita dengar melalui cerita-cerita heroik dari sejarawan dan pengkaji budaya saja. Kenyataan kini, Kampar sudah tertinggal — di saat daerah-daerah lain mulai mengedepankan adat jatinya dalam laku sehari-hari dan sebagai spirit utama pemerintahannya, kita masih berdebat apakah lembaga adat ini sah dan lembaga adat itu tidak sah. Kenapa tidak bergandengan saja bila itu bisa menambah khazanah kebudayaan dan memperbaiki peradaban?
Dalam lanjutan pidatonya, DR. Kamsol menjabarkan elemen penting dalam pembangunan di Kabupaten Kampar yang akan ia rangkul. Elemen pertama telah tersebut dalam falsafah kepemimpinan di Kabupaten Kampar berupa menyatu dan saling sokongnya tiga elemen yang tergambar dalam makna tali bapilin tigo, tigo tungku sajoghangan. DR. Kamsol pun menambakah satu elemen penting lainnya, yakni komunitas.
Berbicara tentang elemen terakhir yang ditambahkan DR. Kamsol sebagai kekuatan untuk melakukan inovasi dalam pembangunan, penulis mencermati bahwa berbagai komunitas yang aktif dalam kajian-kajian dan berkreatifitas di ranah kebudayaan, sejarah, adat istiadat, kesenian, lingkungan hidup, sosial, pertanian dan juga di wilayah terkini seperti literasi digital, e commerce, dan pengkarya digital serta komunitas lainnya banyak anggotanya yang berpendidikan tidak melalui jalur formal. Artinya, kesadaran dan terdidiknya mereka serta terbentuknya kebajikan dalam laku hidup didapatkan melalui aktifitas yang dengan tunak mereka lakoni pada bidang masing-masing. Sedangkan orang-orang terdidik dengan menyandang gelar akademik lebih banyak berkomuni pada lembaga-lembaga akademik dan birokrasi. Apakah dengan kenyataan seperti ini DR. Kamsol tetap akan melibatkan komunitas-komunitas yang anggota-anggotanya tidak menyandang gelar akademik mentereng dalam proses pembangunan di Kabupaten Kampar?
Pertanyaan tentang definisi pendidikan menurut DR. Kamsol akan terjawab pada langkah awal Pj Bupati Kampar tersebut dalam merumuskan kebijakan di Kabupaten Kampar. Sebagai contoh, ketika nanti DR. Kamsol menggunakan kewenangannya melakukan evaluasi atas kinerja birokrat dan melakukan mutasi dan promosi jabatan para pejabat di berbagai tingkat esselon; apakah tradisi menempatkan seseorang berdasarkan kemampuannya dalam mengamankan kepentingan tertentu dengan mengabaikan keahlian yang dimiliki oleh si pejabat akan dipertahankan?; ataukah DR. Kamsol akan menempatkan seorang pejabat sesuai dengan ilmu, keahlian, serta kemampuan si pejabat memahami dan menyelesaikan masalah di bidangnya secara kreatif dan inovatif?
Contoh itu sepenuhnya belum menjawab secara jelas pertanyaan apa definisi pendidikan dan orang terdidik menurut DR. Kamsol yang kemampuannya dalam dunia pendidikan tidak perlu kita ragukan mengingat berbagi posisi dan jabatan strategis yang pernah ia tempati, baik di lingkungan pemerintah Prov. Riau hingga ke tingkat kementerian. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan menjadi terang benderang ketika DR. Kamsol menyusun rencana strategis dan rencana kerja pembangunan Kabupaten Kampar hingga tahun 2024. Apakah dalam rencana-rencana kerja tersebut DR. Kamsol mampu mengakomodir kepentingan berbagai komunitas masyarakat ataukah komunitas-komunitas itu tetap menjadi penonton setia hingga pemimpin berganti lagi?
Definisi tentang pendidikan menurut DR. Kamsol juga akan terjawab dengan jelas ketika Bupati Kampar tersebut mampu menghidupkan dan menggerakkan lembaga-lembaga pendidikan non formal sehingga mereka dapat bersumbangsih dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Kampar.
Kita berharap, dikotomi antara orang berpendidikan dan tidak berpendidikan dari kacamata gelar yang disandang bukanlah cara pandang DR. Kamsol, sehingga orang-orang berprestasi dan memiliki keahlian dalam bidang-bidang tertentu dapat berperan aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Kampar.
Dengan latar belakang DR. Kamsol yang bukan politisi, kita juga berharap Pj Bupati Kampar tersebut mampu menghidupkan dan menggerakkan program-program pembangunan berbasis komunitas dan mengurangi porsi program pembangunan yang bersifat elitis dan politis.
*** Penulis adalah jurnalis di bekawan.com. Penulis pernah bekerja sebagai aktor dan sutradara beberapa pementasan teater di Jogkakarta. Penulis juga pernah bekerja sebagai penulis skenario, asisten sutradara dan sutradara dalam beberapa produksi film fiksi dan dokumenter di Jogjakarta, Situbondo, dan Kabupaten Kampar. Karya sastra penulis tersebar di beberapa media cetak dan online dan dibukukan dalam kumpulan cerpen Pesan Wak Diran terbitan Umamotu; antologi puisi Penyair Muda Riau; Ayat-ayat Selat Sakat (kumpulan puisi pilihan Riau Pos); Antologi puisi dan cerpen Festival Trowulan Mojokerto terbitan Dewan Kesenian Jawa Timur
Karya Kawan
Puisi : SETELAH MERAH PUTIH

SETELAH MERAH PUTIH
By: Monika Rodwita Situmeang
Darah darah segar mengalir
Tak henti henti
Keringat keringat berserakan dalam raga
Mandi tanpa bersih
Air mata bak hujan di bulan juni
Hari ini setelah semua berteriak kencang
Tentang sebuah merdeka
Sudahkah darahnya berhenti?
Sudahkah keringatnya kering?
Sudahkah air matanya hilang?
Ataukah masih sama dengan dulu saat bambu adalah kawan
Ataukah masih sama dengan dulu berperang adalah keharusan
Dan pertanyaannya adalah Sudahkah merasakan merdeka
Bukan tentang setelah merah putih tapi
Tentang hak bendera yang benar
Karya Kawan
Suku Akit dan Alam

Suku Akit Bengkalis. Foto : Resinta
Bekawan.com – Manusia dan alam merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Dalam kehidupan, manusia dan alam saling berkaitan dan bersifat fungsional satu sama lain. Sebagai makhluk Tuhan, hidup bersama didunia antara manusia dengan alam sama juga hidup dalam kerja sama dan tolong menolong.
Menjaga hubungan harmonis dengan alam dengan merawat dan tidak merusaknya, alam yang sangat banyak memberikan manfaat kepada manusia sebagai pemenuhan kebutuhan hidup, menarik manusia untuk bertanggung jawab dalam memelihara dan melestarikan sumber daya alam bagi kehidupan generasi dimasa yang akan datang.
Berkaitan lagsung dengan kehidupan Suku Akit yang ada di Pulau Bengkalis Desa Teluk Papal dapat menjadi contoh bagaimana manusia dan alam saling bekerjasama dalam kehidupan.
Pada kearifan lokal Suku Akit, kita temukan banyak tanda-tanda secara verbal maupun non-verbal yang dengan kreatif bersama menjaga dan memelihara lingkungan sehingga dapat menginterpretasikan makna dan pesan yang terdapat pada kearifan lokal dalam kebudayaan Suku Akit.
Dapat dilihat 50% kehidupan Suku Akit berasal dari alam. Contohnya adalah pelestarian mangrove. Bagi Suku Akit yang hidup dan tinggal di pesisir pantai hutan mangrove atau yang biasa disebut dengan pohon bakau memiliki manfaat yang sangat besar. Pohon bakau merupakan tumbuhan yang dapat menahan arus air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai, sehingga dapat menimalisir terjadinya abrasi.
Selain itu, batang mangrove juga dapat menjadi bahan utama dalam membuat sampan atau kapal sebagai alat mata pencaharian Suku Akit, berlayar mengambil hasil laut untuk dikonsumsi. Lalu masih dengan fungsi batang mangrove yang digunakan sebagai material pembuatan rumah, lalu dipadukan dengan daun rumbia yang disusun dengan rapat agar bisa digunakan sebagai atap dan kayu bakau yang digunakan sebagai bahan bakar arang.
Rumbia atau disebut juga dengan pohon sagu yang merupakan sejenis palma penghasil tepung sagu digunakan Suku Akit sebagi pakan ternak. Suku Akit juga bercocok tanam, seperti menanam umbi umbian, penyadapan pohon karet, pengolahan buah pinang, dan beberapa pohon sawit.
Selanjutnya Suku Akit berburu binatang di hutan. Salah satunya adalah berburu babi, kegiatan yang dilakukan kaum laki laki yang dibantu oleh anjing sebagai binatang pemburunya. Biasanya berburu babi akan dilakukan dalam kurun waktu seminggu atau dua minggu sekali. Dan lokasi berburunya akan berpindah pindah, hutan yang banyak ditumbuhi semak belukar yang mana diperkirakan masih banyak hama babi yang berada didalamnya akan menjadi tempat penjelajahan. Hasil buruan akan dikonsumsi atau juga di kembangbiakkan.
Oleh : Resinta, S.I.Kom
Karya Kawan
Pembangunan Kemitraan Antar UMKM dan Pengusaha Media Digital

Oleh: H. Fahmil, SE, ME
Bekawan.com – Lesunya perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap tumbuh-kembang lebih dari 80% Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air. Padahal, menurut laporan Kementerian Koperasi dan UMKM, sebanyak 99,99% bisnis di Indonesia adalah UMKM, dengan total 64 juta unit dan mampu menyerap 97% tenaga kerja. Di Kabupaten Kampar saja, berdasarkan laporan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMK Kabupaten Kampar, terdapat 8 bidang usaha dari total 18380 UMKM yang tersebar di 21 kecamatan.
Berkurangnya permintaan dan pasokan produk-produk UMKM selama masa pandemi berdampak pada keuangan yang dimiliki oleh para pelaku usaha. Keadaan ini semakin diperunyam oleh minimnya penguasaan platform digital sebagai media pemasaran yang efektif. Inilah kemudian menjadi penyebab banyaknya UMKM yang harus gulung tikar dan meningkatnya angka pengangguran.
Dukungan yang diberikan oleh Pj Bupati Kampar untuk memasukkan produk-produk UMKM di Kabupaten Kampar ke dalam aplikasi belanja online, e-katalog, yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP), menjadi angin segar bagi para pelaku usaha yang tergolong ke dalam kriteria UMKM. Dukungan ini merupakan langkah awal yang baik untuk meningkatkan daya saing dan perluasan pasar bagi produk-produk UMKM di Kabupaten Kampar.
Menurut hemat penulis, menjadikan platform e-katalog sebagai media pemasaran produk-produk UMKM dari Kab. Kampar akan lebih bijak bila langkah ini dimulai dengan memberikan penyadaran akan pentingnya penguasaan platform digital bagi pelaku usaha serta edukasi yang berkelanjutan, sehingga mereka bisa memanfaatkan pasar-pasar digital yang lain.
Selain itu, kualitas produk dan jaminan mutu menjadi faktor penentu bagi pelaku usaha agar dapat bertahan di pasar terbuka dalam jaringan tersebut. Tanpa adanya upaya peningkatan kualitas dan jaminan mutu produk-produk UMKM Kab. Kampar akan membuat daya saing mereka lemah di tengah semakin ketatnya persaingan usaha. Hal ini harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam menyelenggarakan perencanaan dan pelaksanaan upaya-upaya pengembangan UMKM di Kabupaten Kampar.
Meningkatkan kompetensi pelaku usaha dan menjadikan potensi daerah sebagai basis produksi yang berorientasi pasar merupakan fondasi utama bagi terciptanya iklim UMKM yang berdaya saing tinggi. Kunci untuk membangun fondasi utama tersebut adalah dengan melakukan pengawasan yang ketat serta pengendalian secara terpadu seluruh kebijakan pemerintah terkait pengembangan UMKM di Kabupaten Kampar.
Dari pemaparan di atas, kita lantas bertanya, mana yang lebih prioritas dalam membangun UMKM di Kabupaten Kampar? Penguasaan platform digital atau peningkatan daya saing.
Keduanya harus sama-sama digesa dengan membangun kemitraan antar UMKM dalam hubungan yang saling menguntungkan, mulai dari penyediaan bahan baku berbasis potensi daerah, proses produksi, dan membangun kemitraan UMKM dengan pengusaha media digital; media informasi dan e-commerce.
Kemitraan yang sehat antar UMKM penyedia bahan baku berbasis potensi daerah dengan UMKM yang bergerak dalam produksi dapat membuka peluang bermunculannya usaha-usaha baru dalam sektor UMKM dan meningkatkan serapan tenaga kerja guna mengurangi angka pengangguran. Kemitraan ini juga berguna untuk mencegah terjadinya penguasaan pasar atau monopoli bisnis dari hulu ke hilir yang jelas-jelas bertentangan dengan falsafah ekonomi Pancasila yang berkeadilan.
Pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam upaya pengembangan UMKM di Kabupaten Kampar juga harus mampu menciptakan kemitraan antara UMKM dengan pengusaha media digital. Kemitraan ini sangat berguna dalam mempermudah pembentukan bank data dan jaringan informasi bisnis. Sebagaimana tugas media dalam mengadakan dan menyebarluaskan informasi, kemitraan ini akan saling menguntungkan.
Bagi pelaku UMKM yang masih minim penguasaan platform digital dapat mengandalkan para pengusaha media untuk menjembatani mereka dengan pasar berbasis digital. Dan, bagi pengusaha media, kemitraan ini menjadi penunjang bagi keberlangsungan bisnis mereka.
Sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar dari fraksi PKS, penulis berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah, baik itu berupa program mau pun regulasi dalam bentuk peraturan daerah untuk menumbuhkan iklim berusaha bagi UMKM dan terbangunnya kemitraan antar UMKM dan kemitraan antara UMKM dengan pengusaha media berbasis digital.
Penulis adalah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar dari Fraksi PKS
-
Kabar Kampar3 tahun ago
Tanpa Penolakan Warga, Tim Gugus Covid Kampar Makamkan PDP Covid-19 di Gunung Sahilan
-
Kabar4 tahun ago
Tumpukan Uang dalam Kardus Hasil Korupsi
-
Kabar Asik4 tahun ago
Ternyata Ini Filosofi Warna Seragam SD, SMP hingga SMA
-
Kabar Asik3 tahun ago
Munculnya Puluhan Ikan monster penghuni Sungai Kampar Hebohkan Warga
-
Kabar Asik3 tahun ago
Bazar MTQ Ke XXXVIII Riau Digelar Di Atas Jembatan WFC Bangkinang
-
Kabar Kampar2 tahun ago
Mudik Maut di Jalur Tikus, Pemudik Tenggelam Disungai Kampar
-
Kabar Kampar3 tahun ago
Ini Fakta Suara Misterius di Langit Kampar
-
Kabar Asik4 tahun ago
Ular Piton Raksasa Hebohkan Warga Gunung Bungsu, Kampar-Riau