Connect with us

Karya Kawan

Mendukung Peningkatan Literasi dan Numerasi Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 5 Tahun 2023

Published

on

Aktivitas mahasiswa Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai peserta Kampus Mengajar Angkatan 5 ketika bertugas di SDN 007 Pulau Gadang. Foto : Ar/Bekawan.com

oleh : Yuni Wulandari (Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai)

Bekawan.com – Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program yang memberi dampak langsung terhadap pendidikan di Indonesia khususnya untuk jenjang sekolah dasar. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi asal dengan terlibat sebagai mitra guru di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

SDN 007 Pulau Gadang terletak di Jl Poros Dusun II Koto Panjang Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau merupakan salah satu sekolah sasaran dari Program Kampus Mengajar Angkatan 5. Sekolah ini berjarak 32 km atau sekitar 52 menit dari pusat ibu kota Kabupaten Kampar. SDN 007 Pulau Gadang berdiri sejak tahun 1983 dengan sekolah yang senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan adaptasi teknologi serta perkembangan SDM.

SDN 007 Pulau Gadang adalah sekolah yang memiliki akreditasi B yang memiliki 9 Guru dan 2 tenaga pendidik dengan jumlah keseluruhan 11 orang yang terdiri dari 7 perempuan dan 4 laki-laki serta memiliki jumlah keseluruhan sebanyak 88 siswa. Di sekolah terdapat 1 lapangan utama tepat di depan bangunan kelas dan 1 lapangan bulu tangkis tepat di sebelah kanan bangunan perpustakaan SDN 007 Pulau Gadang. Lapangan utama biasa digunakan pada kegiatan rutin upacara, senam dan acara besar lainnya.

Sedangkan kegiatan muhadhoroh dilakukan di koridor sekolah. Jumlah seluruh ruang kelas ada 6 dengan kondisi ruang kelas yang cukup layak dan nyaman dengan hiasan setiap dinding dengan karya siswa di setiap ruang kelasnya dan setiap kelas sudah memiliki pojok baca yang bisa menambah motivasi siswa pada literasi. SDN 007 Pulau Gadang dikelilingi oleh pepohonan yang membuat teduh dan terasa asri. Di depan kelas IV mahasiswa membuat kebun sayur yang ditanam bersama-sama oleh siswa kelas IV.

Bangunan di SDN 007 memiliki ruang majelis guru, ruang kepala sekolah, 6 ruang kelas, gudang, dan perpustakaan serta terdapat ruang UKS didalamnya. Kondisi bangunan ini sangat baik dan sangat layak untuk digunakan sesuai fungsinya. Namun ruangan perpustakaan dan UKS didalamnya sempat tidak aktif karena covid 19. Tetapi kini sudah aktif kembali dimana sudah mahasiswa disusun sesuai kategori buku bacaan dan mahasiswa juga melukis dinding perpustakaan dengan tujuan menambah motivasi siswa dalam meningkatkan dalam literasi dan numerasi.

Siswa SDN 007 Pulau Gadang memiliki semangat belajar yang sangat tinggi, mereka sangat suka disajikan hal yang baru. Minat dan partisipasi mereka dalam belajar dapat dikatakan sangat baik sehingga sangat disayangkan jika tidak diimbangi dengan kualitas pendidik yang memadai.

Pelaksanaan pretest AKM di SDN 007 Pulau Gadang dilaksanakan pada tanggal 8 Maret-11 Maret 2023 dan diikuti oleh seluruh siswa kelas V. Jumlah siswa kelas V ada 10 orang. Nilai pretest AKM kelas yang diperoleh siswa di bidang literasi yaitu dengan interval 10-60 dengan rata-rata 30 poin. Sedangkan untuk numerasi dengan interval 5-35 dengan rata-rata 18 poin. Pelaksanaan posttest AKM kelas di SDN 007 Pulau Gadang dimulai pada tanggal 20 Mei 2023. Untuk posttest AKM kelas hanya diikuti oleh 9 orang siswa karena salah satu siswa kelas V pindah sekolah. Dan nilai yang diperoleh di bidang literasi yaitu interval 5-70 dengan rata-rata 40 poin. Sedangkan untuk numerasi dengan interval 10-80 dengan rata-rata 38 poin.

 

 

 

 

 

Kabar Kampar

Mahasiswa KKN MBKM UNRI, Skema Pengabdian Bagi Masyarakat di Desa Ranah Baru

Published

on

Bekawan.com – Pengabdian Kepada Masyarakat, Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Riau Tahun 2024 melaksanakan Sosialisasi Pencegahan Stunting Bagi bagi Masyarakat dan mitra kerjasama di Desa Ranah Baru Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, Selasa (23/7/2024).

Tim Pengabdian ini diketuai oleh Dr. Emilda Firdaus, SH, MH, dengan Anggota Sukamarriko Andrikasmi,SH.,MH, dan Rahmi Paramulia, SKM. M.Kes, serta diikuti oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (MBKM) UNRI 2024 yang berjumlah 20 orang.

Kepala Desa Ranah Baru Robby Hidayat secara resmi membuka kegiatan sosialisasi ini yang di hadiri oleh dua kelompok mitra kerjasama yaitu Kelompok Tani Pulai Tarandam, kelompok sosial ibu – ibu raudhah Sasapan serta masyarakat dan perangkat desa Ranah Baru.

Dalam sambutannya Kades Robby menyebut Program Universitas Riau dan Adik-adik Mahasiswa (KKN) sangat membantu Masyarakat Desa Ranah Baru dalam berbagai program-program yang sudah dirancang terutama kegiatan sosialisasi mengenai Penanganan dan Pemenuhan Gizi Stunting Bagi Anak erta Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan.

“Masyarakat Desa Ranah Baru antusias terhadap kedatangan serta program-program yang akan dilaksanakan oleh Adik-adik mahasiswa KKN beserta Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Riau kami berharap Adik-adik Mahasiswa ini dapat mengembangkan potensi desa yang lebih baik lagi kedepannya,” ungkap Robby.

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau Dr. Emilda Firdaus, SH, MH mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk upaya Universitas Riau dalam membantu mengatasi permasalahan stunting yang terjadi di masyarakat, sehingga UNRI hadir ditengah masyarakat sesuai dengan motto nya UNRI jantung hati masyarakat Riau.

“Kami menyambut baik sinergi yang luar biasa ini, yang bisa jadi referensi semua pihak bagaimana kita bergotong royong menangani permasalahan serius salah satunya stunting. Dalam program pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa dengan seluruh elemen masyarakat, Kelompok Tani Pulai Tarandam, Pengajian Ar-raudhah Sasapan dan mahasiswa dapat ikut berperan menurunkan angka stunting,” ujarnya.

Selanjutnya, Narasumber Prof. Neni Hermita, M.Pd merupakan Guru besar Universitas Riau menyampaikan materi mengenai Pentingnya Menjaga Tumbuh Kembang Anak demi Masa Depan Anak.

“Tumbuh Kembang Anak adalah proses yang melibatkan perubahan Fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang terjadi dari masa bayi hingga dewasa. Secara Fisik, pertumbuhan yang baik memastikan perkembangan tulang dan otot yang kuat, sistem kardiovaskular yang sehat, serta berat badan yang seimbang,” tuturnya.

Pemateri lainnya Rahmi Pramulia Fitri, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa salah satu cara identifikasi anak stunting, salah satunya ada dalam buku yang diberikan oleh posyandu berisi data tumbuh kembang anak

“Stunting adalah pencerminan kondisi gagal tumbuh pada balita anak yang disebabkan Kurangnya gizi sehingga tumbuh kembang anak terganggu,” ujar Dosen STIKES Payung Negeri Pekanbaru tersebut.

Salah satu Tim Pengabdian lainnya, Sukamariko Andrikasmi, SH. MH, menjelaskan tumbuh kembang anak tidak hanya sekedar memberikan Gizi pada anak dalam mengatasi Stunting, akan tetapi faktor lainnya adalah Pelayanan Kesehatan yang baik. Hak setiap anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga didukung dalam UU No 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.

UU ini sebutnya, mengalami 11 kali perubahan dengan tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, perlindungan bagi masyarakat, serta mengatur kewenangan dan tanggung jawab tenaga kesehatan disebutkan bahwa, upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak dalam kandungan, bayi, balita, hingga remaja; termasuk upaya pemeliharaan kesehatan anak cacat dan anak yang memerlukan perlindungan.

“Tugas kita semuanya untuk dapat mengimplementasikan apa yang diamanahkan dalam perundang-undangan tersebut. Dengan demikian anak dapat menjadi investasi bagi bangsa dan negara,” kata Sukamariko. (Mufti Haikal)

Continue Reading

Karya Kawan

Pemadaman Listrik di Pekanbaru : Upaya dan Pencegahan Terhadap Sistem

Published

on

Penulis : Muhammad Rizki Ramadan (Mahasiswa Pascasarjana Fisip Ilmu Komunikasi Universitas Riau Tahun 2024)

Bekawan.com – Pada tanggal 4 Juni 2024, warga Pekanbaru dihebohkan oleh pemadaman listrik yang terjadi di berbagai wilayah. Pemadaman listrik tersebut tidak hanya terjadi sekali, namun berlangsung dalam beberapa jam yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Berbagai spekulasi pun muncul mengenai penyebab dari pemadaman listrik tersebut.

Pemadaman listrik yang sering terjadi di Pekanbaru juga memiliki dampak negatif terhadap kebutuhan masyarakat akan aliran listrik yang stabil dan terjangkau. Para pelaku usaha di kota ini juga sering merasa terganggu dengan adanya pemadaman listrik yang tidak terjadwal, mengingat listrik merupakan salah satu sumber daya yang sangat vital dalam operasional bisnis mereka.

Pemadaman selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari membuat Masyarakat resah akibatnya, sejumlah warga pekan baru memilih untuk mencari tempat yang memiliki daya Listrik alternatif (genset) seperti minimarket dan juga mall.

Adapun Penyebab pemadaman Listrik di pekanbaru sudah dikonfirmasi oleh Manajer komunikasi PT. PLN unit induk Distribusi Riau Tajuddin Nur, ia mengatakan penyebab dari pemadaman tersebut adalah karena adanya pemeliharaan jaringan transmisi yang terjadi gangguan di wilayah Sumsel.

Para petugas teknis dari perusahaan listrik setempat langsung turun ke lapangan untuk melakukan perbaikan dan pemulihan pasokan listrik. Namun demikian, pemadaman tersebut berdampak pada kegiatan sehari-hari masyarakat dan bisnis di wilayah terdampak.

Diperlukan waktu beberapa jam untuk mengatasi gangguan tersebut dan memulihkan pasokan listrik secara menyeluruh. Selama periode ini, beberapa fasilitas mungkin harus mengalami keterbatasan dalam penggunaan listrik, seperti penundaan dalam operasional bisnis dan gangguan pada infrastruktur jaringan komunikasi.

Pihak terkait telah memberikan informasi mengenai kemungkinan pemadaman listrik tersebut melalui media sosial dan saluran komunikasi resmi. Masyarakat diimbau untuk bersabar dan mempersiapkan diri menghadapi situasi pemadaman listrik yang berlangsung.

Upaya pencegahan dan perawatan secara berkala terhadap sistem kelistrikan diharapkan bisa mengurangi risiko pemadaman listrik di masa mendatang. Hal ini juga menjadi peringatan bagi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan gangguan pada sistem kelistrikan.

Continue Reading

Kabar

Penanganan Banjir di Pekanbaru: Urgensi Komunikasi yang Jujur dan Partisipatif, dalam Perspektif Etika Komunikasi Lingkungan

Published

on

Penulis : Pebri Husen Nasution, Analis Berita Pemkab Padang Lawas (Mahasiswa Pascasarjana FISIP Ilmu Komunikasi Universitas Riau Tahun 2024)

Bekawan.com – Saat ini salah satu permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat Kota Pekanbaru adalah masalah banjir. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya banjir, seperti tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan permukaan air sungai tinggi.

Namun masalahnya beberapa ruas jalan yang ada di Pekanbaru tidak berhubungan langsung dengan sungai besar misalnya Jalan HR Soebrantas, Jalan Arifin Achmad, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Jenderal Soedirman (di depan RS. Awal Bros) dan beberapa ruas jalan lainnya yang jika hujan turun dalam rentan waktu 1 atau 2 jam saja sudah menyebabkan air yang ada di dalam drainase dan parit di di jalan-jalan tersebut meluap hingga ke badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan.

Memang, waktu yang dibutuhkan agar air dapat kembali surut hanya dalam hitungan jam, jika hujan sudah reda, namun tetap hal ini dapat merugikan masyarakat baik dari segi materi maupun non materi. Air yang masuk ke kabin mobil berpotensi dapat merusak mobil, motor yang mogok saat mencoba menerobos banjir, aktivitas ekonomi seperti perdagangan, jasa, dan bisnis lainnya juga dapat terganggu. Belum lagi masyarakat akan banyak kehilangan waktu dan produktivitas akibat memilih jalan alternatif adalah contoh kerugian dari sisi materi dan non materi.

Dulu masyarakat Pekanbaru banyak berharap kepada sosok calon walikota sebelumnya (Muflihun) yang akan membawa perubahan dalam hal masalah banjir. Masyarakat menilai salah satu indikator kesuksesan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru adalah dapat menangani masalah banjir.

Seperti di media sosial Instagram banyak pro dan kontra, di mana ada masyarakat yang pro mengatakan bahwa penjabat walikota sebelumnya telah berhasil memimpin Pekanbaru dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun, dan dua tahun belumlah waktu cukup untuk menangani masalah banjir, dan ada juga yang kontra mengatakan Pj. Walikota sebelumnya ini gagal dalam memimpin Pekanbaru karena tidak berhasil menangani masalah banjir. Hal ini dianggap wajar karena kepuasan di masyarakat itu berbeda-beda karena masalah banjir Ini merupakan isu yang kompleks dan memerlukan pemahaman dari berbagai perspektif.

Sekarang harapan masyarakat Pekanbaru itu kembali dibebankan kepada walikota yang akan terpilih nantinya. Misalnya salah seorang bakal calon Wali Kota Pekanbaru yang fokus menyuarakan masalah banjir adalah Dr. Muhammad Ikhsan. Di akun media instagram miliknya, beliau mengatakan perlu kerja sama untuk mencari solusi penyebab banjir.

Pernyataan ini ada benarnya namun perlu juga ditekankan bahwa masalah banjir di Pekanbaru tidak dapat diselesaikan hanya oleh pihak pemerintah saja. Diperlukan keterlibatan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penanganannya. Inilah yang menjadi esensi dari perspektif etika komunikasi lingkungan.

Menurut Prof. Dr. Ir. Sigit Sutikno, M.Sc., “Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan merupakan kunci utama dalam mengatasi permasalahan lingkungan, termasuk banjir” (Sutikno, 2019). Ketika masyarakat terlibat secara langsung dalam upaya isu lingkungan, mereka akan merasa lebih bertanggung jawab dan memiliki rasa kepemilikan terhadap lingkungan di sekitarnya.

Ada beberapa tindakan sederhana yang dapat dilakukan setiap diri kita untuk menerapkan etika komunikasi lingkungan dan berkomitmen mengatasi terjadinya banjir seperti :

  1. Membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah saat naik kendaraan atau sengaja membuang sampah di tepi jalan adalah salah satu penyebab utama banjir karena tersumbatnya saluran drainase oleh sampah. Oleh karena itu, berkomitmen untuk tidak membuang sampah sembarangan, adalah upaya kita untuk berkontribusi mengatasi terjadinya banjir.
  2. Bagi pemilik ruko khususnya di tepi jalan agar tidak menyemen pekarangan atau trotoar secara menyeluruh. Dengan tidak menyemen pekarangan atau trotoar, kita membantu menjaga area resapan air hujan ke dalam tanah. Hal ini dapat mencegah genangan air yang berlebihan di permukaan saat hujan deras.
  3. Jika memiliki pekarangan yang cukup, maka tanamlah pohon demi menjaga ruang terbuka hijau. Menurut Dr. Endi Haryono, M.Si., “Menanam pohon dan menjaga ruang terbuka hijau dapat meningkatkan daya serap air hujan dan mengurangi limpasan permukaan” (Haryono, 2021, hal. 27).
  4. Ikut Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti membersihkan saluran drainase. Keterlibatan kita dalam kegiatan kerja bakti dengan membersihkan saluran drainase di lingkungan sekitar dapat membantu menjaga agar saluran tetap berfungsi dengan baik.
  5. Menyebarkan informasi dan mengajak lingkungan sekitar untuk berpartisipasi aktif menjaga lingkungan. Setiap dari kita mesti menjadi komunikator lingkungan di masyarakat dengan cara menyebarkan informasi dan mengajak lingkungan sekitar untuk berpartisipasi dalam upaya mengatasi banjir yang kerap terjadi.

Pertanyaannya adalah, apakah dari kita sudah melakukan hal-hal sederhana tersebut, sehingga secara etika komunikasi lingkungan Ke-5 prinsip sederhana dari etika komunikasi lingkungan ini akan memberikan satu solusi dalam penanganan masalah banjir. Jika satu masalah selesai maka pemerintah dapat memfokuskan pada isu-isu lain yang lebih krusial, misalnya isu tentang mahalnya biaya pendidikan, isu tentang kesehatan, isu tentang Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi serta isu-isu lainnya yang lebih prioritas.(***)

Referensi :

1. Sutikno, S. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Banjir di Kota Pekanbaru. Jurnal Sains dan Teknologi, 14(2), 13-25.

2. Haryono, E. (2021). Analisis Kemacetan Lalu Lintas di Kota Pekanbaru. Jurnal Teknik Sipil, 8(1), 22-31.

Continue Reading

Trending