Karya Kawan
Pemadaman Listrik di Pekanbaru : Upaya dan Pencegahan Terhadap Sistem
Bekawan.com – Pada tanggal 4 Juni 2024, warga Pekanbaru dihebohkan oleh pemadaman listrik yang terjadi di berbagai wilayah. Pemadaman listrik tersebut tidak hanya terjadi sekali, namun berlangsung dalam beberapa jam yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Berbagai spekulasi pun muncul mengenai penyebab dari pemadaman listrik tersebut.
Pemadaman listrik yang sering terjadi di Pekanbaru juga memiliki dampak negatif terhadap kebutuhan masyarakat akan aliran listrik yang stabil dan terjangkau. Para pelaku usaha di kota ini juga sering merasa terganggu dengan adanya pemadaman listrik yang tidak terjadwal, mengingat listrik merupakan salah satu sumber daya yang sangat vital dalam operasional bisnis mereka.
Pemadaman selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari membuat Masyarakat resah akibatnya, sejumlah warga pekan baru memilih untuk mencari tempat yang memiliki daya Listrik alternatif (genset) seperti minimarket dan juga mall.
Adapun Penyebab pemadaman Listrik di pekanbaru sudah dikonfirmasi oleh Manajer komunikasi PT. PLN unit induk Distribusi Riau Tajuddin Nur, ia mengatakan penyebab dari pemadaman tersebut adalah karena adanya pemeliharaan jaringan transmisi yang terjadi gangguan di wilayah Sumsel.
Para petugas teknis dari perusahaan listrik setempat langsung turun ke lapangan untuk melakukan perbaikan dan pemulihan pasokan listrik. Namun demikian, pemadaman tersebut berdampak pada kegiatan sehari-hari masyarakat dan bisnis di wilayah terdampak.
Diperlukan waktu beberapa jam untuk mengatasi gangguan tersebut dan memulihkan pasokan listrik secara menyeluruh. Selama periode ini, beberapa fasilitas mungkin harus mengalami keterbatasan dalam penggunaan listrik, seperti penundaan dalam operasional bisnis dan gangguan pada infrastruktur jaringan komunikasi.
Pihak terkait telah memberikan informasi mengenai kemungkinan pemadaman listrik tersebut melalui media sosial dan saluran komunikasi resmi. Masyarakat diimbau untuk bersabar dan mempersiapkan diri menghadapi situasi pemadaman listrik yang berlangsung.
Upaya pencegahan dan perawatan secara berkala terhadap sistem kelistrikan diharapkan bisa mengurangi risiko pemadaman listrik di masa mendatang. Hal ini juga menjadi peringatan bagi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan gangguan pada sistem kelistrikan.
Kabar Kampar
Mahasiswa KKN MBKM UNRI, Skema Pengabdian Bagi Masyarakat di Desa Ranah Baru
Bekawan.com – Pengabdian Kepada Masyarakat, Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Riau Tahun 2024 melaksanakan Sosialisasi Pencegahan Stunting Bagi bagi Masyarakat dan mitra kerjasama di Desa Ranah Baru Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, Selasa (23/7/2024).
Tim Pengabdian ini diketuai oleh Dr. Emilda Firdaus, SH, MH, dengan Anggota Sukamarriko Andrikasmi,SH.,MH, dan Rahmi Paramulia, SKM. M.Kes, serta diikuti oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (MBKM) UNRI 2024 yang berjumlah 20 orang.
Kepala Desa Ranah Baru Robby Hidayat secara resmi membuka kegiatan sosialisasi ini yang di hadiri oleh dua kelompok mitra kerjasama yaitu Kelompok Tani Pulai Tarandam, kelompok sosial ibu – ibu raudhah Sasapan serta masyarakat dan perangkat desa Ranah Baru.
Dalam sambutannya Kades Robby menyebut Program Universitas Riau dan Adik-adik Mahasiswa (KKN) sangat membantu Masyarakat Desa Ranah Baru dalam berbagai program-program yang sudah dirancang terutama kegiatan sosialisasi mengenai Penanganan dan Pemenuhan Gizi Stunting Bagi Anak erta Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan.
“Masyarakat Desa Ranah Baru antusias terhadap kedatangan serta program-program yang akan dilaksanakan oleh Adik-adik mahasiswa KKN beserta Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Riau kami berharap Adik-adik Mahasiswa ini dapat mengembangkan potensi desa yang lebih baik lagi kedepannya,” ungkap Robby.
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau Dr. Emilda Firdaus, SH, MH mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk upaya Universitas Riau dalam membantu mengatasi permasalahan stunting yang terjadi di masyarakat, sehingga UNRI hadir ditengah masyarakat sesuai dengan motto nya UNRI jantung hati masyarakat Riau.
“Kami menyambut baik sinergi yang luar biasa ini, yang bisa jadi referensi semua pihak bagaimana kita bergotong royong menangani permasalahan serius salah satunya stunting. Dalam program pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa dengan seluruh elemen masyarakat, Kelompok Tani Pulai Tarandam, Pengajian Ar-raudhah Sasapan dan mahasiswa dapat ikut berperan menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Selanjutnya, Narasumber Prof. Neni Hermita, M.Pd merupakan Guru besar Universitas Riau menyampaikan materi mengenai Pentingnya Menjaga Tumbuh Kembang Anak demi Masa Depan Anak.
“Tumbuh Kembang Anak adalah proses yang melibatkan perubahan Fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang terjadi dari masa bayi hingga dewasa. Secara Fisik, pertumbuhan yang baik memastikan perkembangan tulang dan otot yang kuat, sistem kardiovaskular yang sehat, serta berat badan yang seimbang,” tuturnya.
Pemateri lainnya Rahmi Pramulia Fitri, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa salah satu cara identifikasi anak stunting, salah satunya ada dalam buku yang diberikan oleh posyandu berisi data tumbuh kembang anak
“Stunting adalah pencerminan kondisi gagal tumbuh pada balita anak yang disebabkan Kurangnya gizi sehingga tumbuh kembang anak terganggu,” ujar Dosen STIKES Payung Negeri Pekanbaru tersebut.
Salah satu Tim Pengabdian lainnya, Sukamariko Andrikasmi, SH. MH, menjelaskan tumbuh kembang anak tidak hanya sekedar memberikan Gizi pada anak dalam mengatasi Stunting, akan tetapi faktor lainnya adalah Pelayanan Kesehatan yang baik. Hak setiap anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga didukung dalam UU No 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
UU ini sebutnya, mengalami 11 kali perubahan dengan tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, perlindungan bagi masyarakat, serta mengatur kewenangan dan tanggung jawab tenaga kesehatan disebutkan bahwa, upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak dalam kandungan, bayi, balita, hingga remaja; termasuk upaya pemeliharaan kesehatan anak cacat dan anak yang memerlukan perlindungan.
“Tugas kita semuanya untuk dapat mengimplementasikan apa yang diamanahkan dalam perundang-undangan tersebut. Dengan demikian anak dapat menjadi investasi bagi bangsa dan negara,” kata Sukamariko. (Mufti Haikal)
Kabar
Penanganan Banjir di Pekanbaru: Urgensi Komunikasi yang Jujur dan Partisipatif, dalam Perspektif Etika Komunikasi Lingkungan
Bekawan.com – Saat ini salah satu permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat Kota Pekanbaru adalah masalah banjir. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya banjir, seperti tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan permukaan air sungai tinggi.
Namun masalahnya beberapa ruas jalan yang ada di Pekanbaru tidak berhubungan langsung dengan sungai besar misalnya Jalan HR Soebrantas, Jalan Arifin Achmad, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Jenderal Soedirman (di depan RS. Awal Bros) dan beberapa ruas jalan lainnya yang jika hujan turun dalam rentan waktu 1 atau 2 jam saja sudah menyebabkan air yang ada di dalam drainase dan parit di di jalan-jalan tersebut meluap hingga ke badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan.
Memang, waktu yang dibutuhkan agar air dapat kembali surut hanya dalam hitungan jam, jika hujan sudah reda, namun tetap hal ini dapat merugikan masyarakat baik dari segi materi maupun non materi. Air yang masuk ke kabin mobil berpotensi dapat merusak mobil, motor yang mogok saat mencoba menerobos banjir, aktivitas ekonomi seperti perdagangan, jasa, dan bisnis lainnya juga dapat terganggu. Belum lagi masyarakat akan banyak kehilangan waktu dan produktivitas akibat memilih jalan alternatif adalah contoh kerugian dari sisi materi dan non materi.
Dulu masyarakat Pekanbaru banyak berharap kepada sosok calon walikota sebelumnya (Muflihun) yang akan membawa perubahan dalam hal masalah banjir. Masyarakat menilai salah satu indikator kesuksesan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru adalah dapat menangani masalah banjir.
Seperti di media sosial Instagram banyak pro dan kontra, di mana ada masyarakat yang pro mengatakan bahwa penjabat walikota sebelumnya telah berhasil memimpin Pekanbaru dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun, dan dua tahun belumlah waktu cukup untuk menangani masalah banjir, dan ada juga yang kontra mengatakan Pj. Walikota sebelumnya ini gagal dalam memimpin Pekanbaru karena tidak berhasil menangani masalah banjir. Hal ini dianggap wajar karena kepuasan di masyarakat itu berbeda-beda karena masalah banjir Ini merupakan isu yang kompleks dan memerlukan pemahaman dari berbagai perspektif.
Sekarang harapan masyarakat Pekanbaru itu kembali dibebankan kepada walikota yang akan terpilih nantinya. Misalnya salah seorang bakal calon Wali Kota Pekanbaru yang fokus menyuarakan masalah banjir adalah Dr. Muhammad Ikhsan. Di akun media instagram miliknya, beliau mengatakan perlu kerja sama untuk mencari solusi penyebab banjir.
Pernyataan ini ada benarnya namun perlu juga ditekankan bahwa masalah banjir di Pekanbaru tidak dapat diselesaikan hanya oleh pihak pemerintah saja. Diperlukan keterlibatan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penanganannya. Inilah yang menjadi esensi dari perspektif etika komunikasi lingkungan.
Menurut Prof. Dr. Ir. Sigit Sutikno, M.Sc., “Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan merupakan kunci utama dalam mengatasi permasalahan lingkungan, termasuk banjir” (Sutikno, 2019). Ketika masyarakat terlibat secara langsung dalam upaya isu lingkungan, mereka akan merasa lebih bertanggung jawab dan memiliki rasa kepemilikan terhadap lingkungan di sekitarnya.
Ada beberapa tindakan sederhana yang dapat dilakukan setiap diri kita untuk menerapkan etika komunikasi lingkungan dan berkomitmen mengatasi terjadinya banjir seperti :
- Membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah saat naik kendaraan atau sengaja membuang sampah di tepi jalan adalah salah satu penyebab utama banjir karena tersumbatnya saluran drainase oleh sampah. Oleh karena itu, berkomitmen untuk tidak membuang sampah sembarangan, adalah upaya kita untuk berkontribusi mengatasi terjadinya banjir.
- Bagi pemilik ruko khususnya di tepi jalan agar tidak menyemen pekarangan atau trotoar secara menyeluruh. Dengan tidak menyemen pekarangan atau trotoar, kita membantu menjaga area resapan air hujan ke dalam tanah. Hal ini dapat mencegah genangan air yang berlebihan di permukaan saat hujan deras.
- Jika memiliki pekarangan yang cukup, maka tanamlah pohon demi menjaga ruang terbuka hijau. Menurut Dr. Endi Haryono, M.Si., “Menanam pohon dan menjaga ruang terbuka hijau dapat meningkatkan daya serap air hujan dan mengurangi limpasan permukaan” (Haryono, 2021, hal. 27).
- Ikut Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti membersihkan saluran drainase. Keterlibatan kita dalam kegiatan kerja bakti dengan membersihkan saluran drainase di lingkungan sekitar dapat membantu menjaga agar saluran tetap berfungsi dengan baik.
- Menyebarkan informasi dan mengajak lingkungan sekitar untuk berpartisipasi aktif menjaga lingkungan. Setiap dari kita mesti menjadi komunikator lingkungan di masyarakat dengan cara menyebarkan informasi dan mengajak lingkungan sekitar untuk berpartisipasi dalam upaya mengatasi banjir yang kerap terjadi.
Pertanyaannya adalah, apakah dari kita sudah melakukan hal-hal sederhana tersebut, sehingga secara etika komunikasi lingkungan Ke-5 prinsip sederhana dari etika komunikasi lingkungan ini akan memberikan satu solusi dalam penanganan masalah banjir. Jika satu masalah selesai maka pemerintah dapat memfokuskan pada isu-isu lain yang lebih krusial, misalnya isu tentang mahalnya biaya pendidikan, isu tentang kesehatan, isu tentang Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi serta isu-isu lainnya yang lebih prioritas.(***)
Referensi :
1. Sutikno, S. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Banjir di Kota Pekanbaru. Jurnal Sains dan Teknologi, 14(2), 13-25.
2. Haryono, E. (2021). Analisis Kemacetan Lalu Lintas di Kota Pekanbaru. Jurnal Teknik Sipil, 8(1), 22-31.
Karya Kawan
Universitas Ciputra Gelar Seminar Nasional Konaikom 3.0
Bekawan.com – Universitas Ciputra dengan bangga menyelenggarakan Seminar dan call for paper Nasional Konaikom 3.0 dengan tema “COMMUNICATION SHIFT IN THE DIGITAL AGE”.
Selain untuk memperingati dies natalis, kedua acara ini diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra berupa seminar serta Konferensi Nasional Ilmu Komunikasi (KONAIKOM) yang bertujuan untuk mempertemukan para ahli, praktisi, dan pemikir strategis guna menganalisis perubahan komunikasi dalam era digital.
Kedua acara ini berlangsung 28 Mei 2024 dimulai dengan seminar yang menghadirkan narasumber hebat diantaranya Content creator Aulion, Menkominfo Pak Budi Arie Setiadi, Gubernur Jawa Timur Adhi Karyono, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi Agustin, serta Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ciputra Prof. Dr Burhan Bungin.
Tujuan acara ini adalah memberikan wawasan mendalam tentang tren terbaru, tantangan, peluang, dan strategi terbaik dalam menghadapi transformasi komunikasi yang sedang berlangsung.
Sedangkan untuk acara konferensi nasional KONAIKOM 3.0 menjadi forum bagi peserta untuk menyampaikan ide dan gagasan melalui karya ilmiah yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Melalui acara ini, diharapkan peserta dapat lebih memahami pentingnya adaptasi terhadap perubahan komunikasi digital dan mendorong inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan komunikasi digital di berbagai bidang.
Menurut Steven Chandra Mahasiswa Universitas Ciputra, topik yang sudah disiapkan bertujuan untuk menyatukan para ahli, praktisi, dan pemikir strategis untuk menjelajahi dan menganalisis perubahan komunikasi dalam era digital. Selain mereka bisa mendapatkan prosiding / book chapter namun mereka para peserta juga dapat masuk ke dalam Jurnal Nasional yang terakreditasi sehingga beberapa output tadi sangat menguntungkan bagi beberapa pihak tertentu yang membutuhkan. “Namun ada juga syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi dan semuanya sudah dimuat di instagram KONAIKOM 3.0 yaitu @uc_konaikom,” pungkasnya.
-
Kabar5 tahun ago
Tumpukan Uang dalam Kardus Hasil Korupsi
-
Karya Kawan2 tahun ago
Permasalahan Menggunakan Media Pembelajaran Di Sekolah Dasar
-
Kabar Kampar4 tahun ago
Tanpa Penolakan Warga, Tim Gugus Covid Kampar Makamkan PDP Covid-19 di Gunung Sahilan
-
Kabar Asik5 tahun ago
Ternyata Ini Filosofi Warna Seragam SD, SMP hingga SMA
-
Kabar Asik5 tahun ago
Munculnya Puluhan Ikan monster penghuni Sungai Kampar Hebohkan Warga
-
Kabar Asik5 tahun ago
Bazar MTQ Ke XXXVIII Riau Digelar Di Atas Jembatan WFC Bangkinang
-
Kabar Kampar5 tahun ago
Bersolek, Objek Wisata Danau Rusa Jadi Primadona
-
Kabar Kampar3 tahun ago
Mudik Maut di Jalur Tikus, Pemudik Tenggelam Disungai Kampar