Kabar Asik
Rian Adli: Kepemimpinan yang Membentuk Manusia, Bukan Sekadar Membangun Program
Kepemimpinan yang benar-benar mengubah nasib masyarakat jarang lahir dari panggung besar. Ia tumbuh dari keputusan-keputusan kecil yang konsisten, dari keberanian menolak pola lama, dan dari kesediaan memikul beban ketika orang lain memilih jalan aman. Di Desa Sungai Petai, sosok itu hadir dalam diri Rian Adli. Baginya, inti kepemimpinan bukanlah berapa banyak program yang dijalankan, tetapi bagaimana membentuk manusia yang kelak menjaga dan memperluas dampak dari program itu sendiri.
“Kalau hanya membangun jalan, siapa pun bisa,” ujarnya suatu ketika, “tetapi membangun manusia jauh lebih sulit. Di situlah tanggung jawab saya.”
Program seperti desa digital, pelatihan kewirausahaan, dan 1 RT 1 Pelaku Usaha hanyalah bagian permukaan. Di balik itu, Rian sedang melakukan pekerjaan yang jauh lebih berat, membongkar mentalitas ketergantungan dan menanamkan keberanian untuk bertindak.
Rian berangkat dari gagasan sederhana, bahwa kemerdekaan bukan sekadar status politik, melainkan kemampuan untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihan itu. Itulah sebabnya ia menolak mengukur kesuksesan sebagai kepada desa dari banyaknya bantuan sosial yang masuk ke desanya. Ia menggantinya dengan ukuran yang lebih menantang, berkurangnya ketergantungan warga pada bantuan sosial.
“Kalau penerima bantuan di desa saya bertambah, itu berarti saya gagal,” katanya tegas. “Saya tidak ingin warga saya selamanya menunggu, saya ingin mereka berdiri.”
Filosofi ini ia terjemahkan ke dalam dua hal, keteladanan dan kejujuran makna. Ia bekerja lebih banyak daripada berbicara, hadir lebih dulu daripada orang lain, dan berani mengambil risiko politik bahwa ia siap menanggalkan jabatannya bila warganya memilih tetap pasif.
“Itu bukan ancaman,” ujarnya menjelaskan, “tetapi amanah. Kalau masyarakat tidak mau berubah, kepemimpinan saya tidak ada artinya.”
Dengan seperti sikap ini, Rian Adli telah memindahkan pusat kepemimpinan dari sosok pribadi ke nilai yang lebih besar.
Tantangan terberat yang dihadapi Rian bukanlah infrastruktur atau modal, melainkan cara pikir masyarakat yang terbiasa menunggu bantuan. Ia sadar, orang yang terlalu lama dibantu akan kehilangan keyakinan pada dirinya sendiri.
“Masyarakat itu sebenarnya mampu, hanya saja terlalu sering dimanjakan. Saya ingin mengembalikan keyakinan bahwa mereka bisa,” kata Rian.
Ia mendorong warga meraih keberhasilan kecil setiap hari, seperti satu produk rumahan terjual, bertambah satu pelanggan baru, atau satu jam belajar pemasaran digital. Keberhasilan kecil seperti itu, menurutnya, bagai bara api yang ditiup: kecil, tapi lama-lama menyala.
Rian memimpin bukan hanya sebagai pengelola administrasi, tetapi sebagai arsitek ekosistem. Ia menautkan struktur, jaringan, dan ritus agar kewirausahaan tidak berdiri sendiri.
“Saya ingin orang mengingat, bahwa berjualan pun bisa jadi perjuangan. Kalau dulu berjuang merebut kemerdekaan, hari ini kita berjuang mengisi kemerdekaan dengan kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Namun, tidak ada perubahan tanpa gesekan. Kepemimpinan Rian Adli menuntut keberanian moral untuk menghadapi tudingan sinis, kecemburuan, bahkan kegagalan. Energinya datang dari konsistensi antara kata dan tindakan.
“Kalau saya menuntut orang disiplin, maka saya harus hadir lebih dulu,” katanya. “Kalau saya meminta orang mandiri, saya juga harus memudahkan jalannya.”
Alih-alih menunjuk orang dekat sebagai pelaku usaha pertama, ia mendorong musyawarah RT. Transparansi ini menenangkan warga. “Biar mereka yang memilih, supaya semua merasa memiliki,” ungkap Rian Adli.
Lebih dari itu, kewirausahaan, menurut Rian adalah soal kebiasaan. “Bukan soal modal besar, tapi soal disiplin kecil yang dilakukan setiap hari,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya mencatat, menjaga kualitas, memotret produk, dan rutin memasarkan.
Ia menata ritme, dengan pendampingan terjadwal, target mingguan sederhana, hingga refleksi berkala. “Kalau dibiasakan, lama-lama jadi karakter,” tambahnya.
Konsistensi ini memang tidak spektakuler, tetapi justru membentuk kekuatan sosial baru.
Di desa, kegagalan sering dianggap aib. “Orang takut malu kalau usahanya tidak jalan,” Rian mengakui. Karena itu ia mengubah cara pandang, bahwa gagal bukan aib, gagal adalah data.
“Kalau gagal, berarti ada yang bisa diperbaiki. Itu tanda belajar, bukan tanda lemah,” tegasnya. Dengan budaya ini, warga mulai berani mencoba lagi. Inovasi pun bermunculan, dari kemasan baru, kolaborasi antar-RT, hingga penjualan digital.
Warisan terbesar dari kepemimpinan Rian Adli bukan bangunan atau seremonial, melainkan perubahan cara pandang. Dari “saya menunggu” menjadi “saya memulai.” Dari “program kepala desa” menjadi “program kita.” Dari “bantuan sebagai hak” menjadi “kemandirian sebagai martabat.”
“Kalau masyarakat sudah punya cara pandang itu, siapapun nanti yang jadi kepala desa, Sungai Petai tetap akan bergerak,” katanya yakin.
Memimpin, pada akhirnya, adalah pekerjaan memahat. Memahat karakter, memahat makna, memahat kebiasaan. Rian Adli memilih memahat manusia sebelum memahat monumen. Program hanyalah alat, sedangkan inti kerjanya adalah mendidik keberanian.
“Kalau masyarakat berani, desa pasti maju. Dan kalau desa-desa maju, Indonesia akan semakin kuat,” tutupnya.
Kabar Asik
Triska Felly, Satu-satunya Pengurus DPD PDI Riau dari Kampar
Bekawan.com – Politisi Perempuan asal Kampar Triska Felly dipercaya menduduki posisi Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Reformasi Birokrasi dalam kepengurusan DPD PDI-P Riau Periode 2025-2030, ia menjadi satu-satunya Pengurus PDI-P asal Kampar yang masuk pengurus DPD Riau.
Saat dimintai tanggapannya terkiat jabatannya barunya, Perempuan yang sebelumnya penjabat Sekretaris PDI-P Kampar ini hanya tertawa sembari memberikan ucapan selamat kepada Bupati Pelalawan Zukri Misran yang kembali terpilih menjadi Ketua DPD PDI-P Riau, serta mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya menjadi Pengurus Provinsi.

Kebersamaan Pengurus DPD PDI-P Riau.
“Selamat ke Ketua Terpilih DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau dan trimakasih sudah memberikan kepercayaan menjadi pengurus propinsi, semoga amanah ini bisa saya emban dengan baik,” ucapnya, Selasa (25/11/2025) pagi.
Mantan Anggota DPRD Kampar ini juga memberikan ucapan selamat kepada pengurus baru DPC PDI-P Kabupaten Kampar yang dipimpin ketua terpilih Misharti, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kampar.
Sebelumnya Ketua DPD PDI-P Riau, Zukri Misran usai dilantik Sabtu (22/11/2025), menyebut dalam kepengurusan periode 2025-2030 ini hampir diisi oleh orang-orang yang sama dengan kepengurusan sebelumnya. Namun begitu tetap ada beberapa jabatan ada penyegaran untuk regenerasi termasuk jabatan yang diduduki Triska Felly.
Dirinya berharap seluruh pengurus DPD yang sudah mengucapkan sumpah dan janji jabatan bersamanya betul-betul mewujudkan sumpah dan janji tersebut.
Kabar Asik
Digelar Desember, BELANTARA 2 Eksplor Keindahan Alam Kampar Kiri Hulu
Bekawan.com – Event olahraga Trail Adventure bertajuk BELANTARA 2 Adventorous Mission akan digelar 6 dan 7 Desember mendatang di Tepian Subayang Desa Gema Kecamatan Kampar Kiri Hulu beriringan dengan Festival Subayang yang berlangsung mulai tanggal 4 dan 5 Desember.
Ketua Pelaksana Letkol. Naharudin menjelaskan bahwa Belantara 2 akan dibuka dalam 2 Class, yakni Private dan reguler serta akan dihadiri langsung Presiden Trail Indonesia Law Agwan bersama Guest star Irma Ferdiana, Papa Roni dan Erin Ruslia.
“Untuk Class Private akan digelar 6 Desember, sedangkan reguler 7 Desember, kita hadirkan jalur yang akan mengekplore keindahan Kampar Kiri Hulu, tidak hanya alamnya tapi juga tradisi ada budayanya,” ungkap Pria yang akrab disapa Bang Nahar disela-sela kegiatan uji coba jalur, Sabtu (15/11/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa class private pesertanya sudah mendaftar dari berbagai provinsi seperti dari Aceh, Sumatera Utara, Batam, Palembang bahkan dari Pulau Jawa, sedangkan untuk peserta reguler kebanyakan pesertanya dari dalam Riau.
“Untuk jalurnya kita akan bagi dalam 4 zona, dengan rintangan yang siap memacu adrenalin peserta, ditambah lagi kita prediksi Desember juga akan menjadi puncak musim durian di Kampar Kiri Hulu, jadi bagi yang pengen ikutan seru-seruan bisa menghubungi panitia 08222820309,” tambah Naharudin.
Kabar
Program Umroh hingga “Goyang Bersama” Dibahas Habiburrahman di Sidang Paripurna
Bekawan.com – Anggota DPRD Kampar Fraksi PPP-PKS Kampar Habiburrahman memaparkan sejumlah pandangannya dalam sidang Paripurna yang berlangsung, Senin (3/11/2025) malam, didepan Bupati, Wabup, Pimpinan dan Anggota DPRD Kampar, ia mengingatkan sejumlah persolan mulai dari Masjid Paripurna, Program Umroh hingga kegiatan-kegiatan seremonial yang tidak perlu.
Terkait Masjid Paripurna, Habib menjelaskan bahwa di 21 Kecamatan se-Kabupaten Kampar sudah terdapat Masjid Peripurna yang pengurusnya telah mendapat insentif dari Pemkab Kampar.
“Untuk Imam insentifnya 1.250.000 Rupiah, sedangkan untuk takmir 1 juta rupiah, informasi yang saya dapat dari bagian Kesra untuk jumlah insentif ini terjadi penurunan, untuk itu kita berharap bahwa setelah disahkan Perda Masjid Paripurna tidak ada penurunan insentif, kalau tidak naik, minimal tetap seperti itu,” papar Habib.
Terkait dengan program prioritas visi misi Bupati, yakni meng-umrohkan tokoh panutan, Habib mengingatkan agar Bupati Ahmad Yuzar melakukan seleksi dengan transparan terhadap tokoh panutan yang akan diumrohkan Pemkab Kampar.
“Mereka betul-betul tokoh, tidak orang yang mengaku-ngaku tokoh. Logikanya orang yang diumrohkan ini adalah orang yang tidak akan pernah bisa umroh kalau tidak diumrohkan Pemkab Kampar,” tegas Habib.

Anggota DPRD Kampar Habiburrahman saat menyampaikan interupsi di sidang Paripurna. Foto : Ari/Bekawan.com
Politisi PPP Kampar ini juga mengingatkan agar Pemkab Kampar untuk mengurangi kegiatan yang bersifat seremoni, terutama hari-hari besar, baik kegiatan hari besar nasional maupun daerah, “kurang-kurangi mengundang artis ibu kota lalu bergoyang bersama di Kabupaten Kampar, hindari acara makan-makan dengan orang yang kenyang, kita berharap untuk makan bersama orang-orang yang kurang mampu.
“Kami mendukung Pemerintah Kabupaten Kampar sama programnya pro rakyat,” pungkas Habib.
-
Kabar7 tahun agoTumpukan Uang dalam Kardus Hasil Korupsi
-
Karya Kawan4 tahun agoPermasalahan Menggunakan Media Pembelajaran Di Sekolah Dasar
-
Kabar Kampar6 tahun agoTanpa Penolakan Warga, Tim Gugus Covid Kampar Makamkan PDP Covid-19 di Gunung Sahilan
-
Kabar Asik7 tahun agoTernyata Ini Filosofi Warna Seragam SD, SMP hingga SMA
-
Kabar Asik6 tahun agoMunculnya Puluhan Ikan monster penghuni Sungai Kampar Hebohkan Warga
-
Kabar Asik6 tahun agoBazar MTQ Ke XXXVIII Riau Digelar Di Atas Jembatan WFC Bangkinang
-
Kabar Kampar7 tahun agoBersolek, Objek Wisata Danau Rusa Jadi Primadona
-
Kabar Kampar5 tahun agoMudik Maut di Jalur Tikus, Pemudik Tenggelam Disungai Kampar
